
Stok Gula Pasir di Beberapa Minimarket di Wilayah Jakarta Selatan dan Bekasi Habis
Beberapaminimarketkini tidak lagi menjual gula pasir karena stok mereka habis. Kondisi ini terjadi sejak beberapa hari terakhir baik di ibukota Jakarta maupun daerah penyangga seperti Bekasi, Jawa Barat. Rabu (18/3/2020) kemarin dua ritel besar di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sudah tidak lagi menyediakan gula karena stoknya kosong.
"Gula pasir habis, tidak ada," ucap petugas. Hal yang sama terjadi, mereka juga kehabisan stok gula. "Kemarin gula pasir masih ada, pembelian dibatasi satu orang dua kilo. Itu langsung ramai dibeli warga. Sekarang stoknya habis," ungkap petugas.
Sementara rak tempat gula batu, gula merah, dan gula batu masih tersedia. Berbeda dengan toko kelontong dan pasar tradisional, stok gula pasir masih tersedia namun harganya berbeda jauh dengan di ritel. Harga gula di ritel modern masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah yakni Rp 12.500 per kg.
Sementara di pasar dan toko kelontong harga gula pasir tembus Rp 17.000 Rp 18.500 per kg. Sementara itu, ketersediaan bahan pokok lainnya di ritel modern seperti mie instan, beras, dan minyak goreng masih tersedia. Meski begitu, pembeliannya di batasi.
Ini sesuai dengan Surat Edaran Satgas Pangan Polri yang meminta pembelian sejumlah bahan pokok dibatasi. Gula pasir maksimal pembelian 2 kg per orang. Begitu juga dengan beras maksimal 10kg, minyak goreng 4 liter dan mie instan sebanyak dua dus per orang.
Masyarakat mengeluhkan harga gula pasir yang naik hingga Rp 18 20 ribu per kilogram. Selain harga melonjak, gula juga kian langka di pasaran. Melihat fenomena ini, Satgas Pangan Polri yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Listyo Sigit turun ke daerah melihat stok gula di beberapa gudang.
"Memang soal keluhan gula banyak kami dengar dari masyarakat. Saat ini sedang proses perjalanan gula dari luar negeri ke dalam (Indonesia). Secara umum stok yang ada untuk April Mei harusnya ada," ungkap Listyo di gudang Food Station, Komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020). Mantan Kapolda Banten ini melanjutkan kemarin pihaknya melakukan sidang ke Lampung. Disana ditemukan sebuah perusahaan gula yang masih memiliki stok 75 100 ribu ton gula.
Stok di perusahaan tersebut tidak terdata oleh Satgas Pangan Polri. Untuk memenuhi stok gula di ibu kota, Listyo meminta perusahaan itu menyalurkan gula ke Jakarta. "Kami sudah minta mereka salurkan, koordinasi dengan Pemda. Jadi stok gula sedang dikirim ke Jakarta. Sudah sepakati hari ini dikirim 33 ribu ton untuk penuhi gula di Jakarta. Jadi harganya turun, tidak ada alasan harga gula tidak turun," ungkap mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu.