Kenang Ibunda Jokowi, Penulis Ungkap Bu Noto Ketuk Pintu Malam Hari Demi Beri Ini: YaAmpun Segitunya

Seorang penulis buku bernama Kristin Salmah mengungkapkan soal sosok Sujiatmi Notomihardjo, ibunda Jokowi di matanya. Tak hanya itu, Kristin Salmah juga memnceritakan sosok ibunda Jokowi yang tak pernah terungkap kepada publik. Apalahi ketika sedang menginap di rumah ibunda Jokowi,penulis buku ini mengungkapkan perlakuan mendiang Sujiatmi Notomihardjo kepadanya dan sahabatnya.

Seperti diketahui, Sujiatmi Notomihardjo ibunda Jokowi meninggal dunia pada Rabu (25/3/2020) pada pukul 16.45 WIB. Disebutkan Jokowi, ibundanya ini wafat di RS TK III Slamet Riyadi Solo akibat penyakit kanker yang iidapnya selama 4 tahun Pemakaman Ibunda Jokowi sendiri akan digelar hari ini, Kamis (26/3/2020) pukul 13.00 WIB di Mundu, Desa Selokatin, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Sebelum pemakaman, seorang penulis buku lantas menceritakan sosok ibunda Jokowi dengan segala kesederhanaannya. Awalnya, Kristin Salmah mengucapkan ucapan duka cita diiringi dengan isakan tangis tertahan. "Saya mau menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya ibu Sujiatmi Notomihardjo, ibunda bapak presiden kita," ujar Kristin Salmah

Menurutnya, ibunda Jokowi merupakan seorang ibu bagi semua orang. "Saya sangat sedih karena menurut saya, ibu Sujiatmi ini seorang ibu yang bisa menjadi ibu bagi semua orang," ujarnya. "Saya ikut merasakan bagaimana ibu almarhumah merangkul semu perempuan di Indonesia," tambahnya.

Ditambahkan Kristin Salmah, ibunda Jokowi ini akan meninggalkan rasa kehilangan besar untuk seluruh wanita Indonesia. Karena ibunda Jokowi menurut sang penulis buku ini selalu menajarkan tentang kesederhanaan "Jadi rasanya saya merasakan bahwa seluruh perempuan Indonesia akan kehilangan sosok seorang ibu yang mengajar tentang kesederhanaan," ujar Kristin Salma.

Lantas, Kristin Salmah pun mengungkapkan alasan dibalik dirinya menuliskan buku yang berjudul Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi atau I am Sujiatmi, Jokwoi's Mother. Diakui Kristin Salma, dirinya dan penulis buku lainnya, Fransiska Ria Susanti terelbih dahulu mengamati sosok Jokowi yang sederhana. Kesederhanaan Jokowi sangat mencolok perhatian semenjak pilkada DKI Jakarta

"Ketika itu, di tahun 2014 sebelum pak Jokowi dicalonkan jadi presiden, kita melihat sosok pak Jokowi adalah sosok yang sederhana. Kita sudah mengamati sejak kampanye Pilkada DKI Jakarta. kesederhanaan pak Jokowi saat itu sangat menyita perhatian kita semua," papar Kristin Salmah Karena kesederhanaan Jokowi itulah, membuat Kristin Salmah penasaran mengenai sosok ibundanya.

"Kok ada ya tokoh seperti ini, yang sangat sederhana? gimana caranya seorang ibu bisa mengajar anaknya seperti itu," imbuh Kristin Salmah "Itu yang membuat kita tertarik untuk menuliskan soal nilai nilai yang diajarkan ibu Noto (read: Sujiatmi Notomihardjo) pada putranya dan anak anaknya," ujar Kristin Salmah. Soal isakan tangis Kristin Salmah ketika mengucapkan ucapan duka tadi, diakuinya karena ada kenangan manis soal ibunda Jokowi.

Kenangan tersebut adalah ketika sang penulis buku menginap di rumah ibunda Jokowi "Saya pernah menginap di rumahnya, rumah yang ditinggalinya sekarang yang juga ditinggali di tahun 2014," ujar Kristin Salmah. Selama menginap tersebut, diakui Kristin Salmah ada banyak sifat dan kebaikan ibunda Jokowi yang tak pernah diungkap ke publik.

Diakuinya, selama menginap itu, ibunda Jokowi memperlakukan Kristin Salmah dan penulis buku lainnya selayaknya anak sendiri "Ketika itu saya berdua bersama ibu Siska menginap di rumahnya. kami berdua itu merasa seperti diperlakukan seperti anak sendiri,' ujarnya. "Kami yang minta menginap. karena kami ingin menjiwai ajaran yang diajarkan oleh Bu Noto pada anak anaknya," tambahnya.

Kejadian yang tak pernah dilupakan oleh Kristin Salmah adalah ketika tengah malam. Saat itu, ketika ia dan penulis buku lainnya tertidur, tiba tiba ibunda Jokowi mengetuk pintu pelan. Awalnya, Kristin Salmah mengaku ketakutan dan langsung tertidur.

"Pada waktu tengah malam, tiba tiba ada yang mengetuk pintu. kami berdua 'ini suara apa ya, udah tengah malam ada yang ketuk ketuk pintu', kami berdua langsung saling pandang takut 'mbak mbak ada apa ini, sudah lah kita tidur aja lagi', " papar Kristin Salmah sambil tertawa mengenang kisah tersebut. Namun ketukan pintu itu hanya sebentar berlalu. Pagi harinya, Kristin Salmah sudah melihat ibunda Jokowi sudah bangun jauh lebih pagi dari dirinya dan sahabatnya.

"Paginya Bu Noto udah bangun juga, bangun lebih awal," ujar Kristin Salmah. Rupanya pagi hari itu, Kristin Salmah dan sahabatnya yang juga penulis buku mengetahui siapa sosok yang ketuk pintu tengah malam. Sosok itu adalah ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo.

Alasan ibunda Jokowi mengetuk pintu tengah malam ini hanya karen teringat bahwa di kamar tersebut tidak ada selimut. Sehingga, ibunda Jokowi pun langsung mengetuk pintu kamar untuk memberikan selimut kepad Kristin Salmah dan sahabatnya "Saat itu, baru kita tahu ternyata sebelum Bu Noto tertidur baru ingat kalau di kamar kita itu tidak ada selimut. Dan beliau ngetik pintu cuma untuk berikan selimut sama kita," papar Kristin Salmah.

Mengetahui fakta tersebut, Kristin Salmah terkejut tak percaya. Ternyata ibunda Jokowi ini selain sederhana juga sangat perhatian terhadap orang lain meski itu hanya tamu yang baru dikenal beberapa hari. "Bagi kami itu, ya ampun sampe segitunya ingetnya. ya ampun kita kan udah tidur," ujar Kristin Salmah.

"Dan ketukan itu bukan ketukan yang keras, karena mungkin Bu Noto juga berpikir 'jangan jangan kalau saya ngetuk takut ganggu tidur'," tambah Kristin Salmah. Mendengar fakta itu juga, sang presenter Kompas TV ini ikut memuji sosok ibunda Jokowi. "ternyat begitu perhatiannya ya ibunda presiden Jokowi," puji sang presenter.

Tak hanya itu, dibongkar Kristin Salmah, ibunda Jokowi pun rela memasak sendiri untuk mereka. Bahkan ibunda Jokowi pun mempersilakan Kristin Salmah dan sahabatnya untuk ikut bersama ke dapur "Bahkan Bu Noto sampai masak sendiri, meski ada pembantu. dia siapkan sendiri makanan itu.

Bayangkan, saya bertemu banyak tokoh. Tapi tidak semua orang bisa masuk dapur ketika sudah menjadi seseorang," tandasnya.(*) Baca berita lainnya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *