Tiga Indikator Penerapan Protokol Masyarakat Produktif dan Aman dari Virus Corona 

Pemerintah tengah merumuskan protokol masyarakat produktif dan aman dari virus corona atau Covid 19. Pemerintah menyiapkan dasar argumentatif dalam menerapkan kebijakan tersebut, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Terdapat tiga indikator yang menjadi pertimbangan penerapan protokol tersebut di suatu wilayah.

Pertama tingkat penyebaran virus corona. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Atau Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa terdapat sebuah metode untuk mengukur tingkat penyebaran virus yang disebut dengan basic reproductive number . Yaitu, angka yang menunjukkan daya tular sebuah virus, bakteri, atau penyakit.

"Misalnya campak itu daya tularnya 12 sampai 18. Artinya basic reproductive number atau yang disingkat dengan R0, atau R nought , itu campak12 18 dan dia melalui aerosol. Kemudian ada juga misalnya batuk rejan atau perkusis itu 5,5,"kata Suharso melalui video conference, Rabu, (20/5/2020). "Kemudian kalau kita ingat flu Spanyol pada 100 tahun yang lalu itu 1,4 sampai 2,8. Artinya satu orang itu bisa menularkan sampai 2,3 orang," tutur Suharso. Selain itu, menurutnya yakni indikator sistem kesehatan.

Seberapa tinggi adaptasi dan kapasitas dari sistem kesehatan bisa merespon untuk pelayanan virus corona. Menurutnya, jumlah kasus baru virus corona harus lebih kecil dari kapasitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Lalu, kapasitas pelayanan kesehatan Covid 19 seharusnya 60% dari total kapasitas kesehatan.

"Misalnya kalau sebuah rumah sakit punya 100 tempat tidur maka maksimum 60 tempat tidur itu untuk Covid. Nah pasien baru yang datang itu jumlahnya dalam sekian hari itu harus di bawah 60," ucap Suharso. "Itu yang disebut dengan kapasitas sistem kesehatan yang terukur yang bisa dipakai dalam rangka apakah kita melonggarkan atau tidak melonggarkan, mengurangi atau tidak mengurangi PSBB," katanya. Selain indikator sistem kesehatan, selanjutnya adalah pengawasan atau surveillance .

Caranya menguji seseorang atau sekelompok kerumunan apakah berpotensi memiliki virus corona atau tidak dengan tes masif. "Nah tes masif kita ini hari ini termasuk yang rendah di dunia. Kita sekarang ini baru mencapai 743 per satu juta. Atau sekarang sudah 202.936 orang yang dites," katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *