
Viral Rumah Diapit Jalan Layang di China, Berikut Keterangan Sang Pemilik Bangunan
Sebuah rumah di China berhasil menarik perhatian warganet. Bagaimana tidak,rumah tersebut diapit oleh flyover . Bangunan tersebut berdiri tegak diantara dua jalan layang.
Usut punya usut, pemilik rumah menolak menjualnya ke pemerintah selama 10 tahun. Bangunan itu adalah salah satu dari banyak contoh "rumah paku" di China atau "dingzihu" dalam bahasa Mandarin. Pemilik rumah menolak kompensasi dari developer atas pembongkarannya.
Video yang dirilis media lokal menunjukkan rumah itu diapit dua jalur jalan layang Haizhuyong Bridge. Jalan layangtersebut baru dibuka di kota metropolitan Guangzhou, Provinsi Guangdong. Rumah satu lantai itu memiliki luas sekitar 40 meter persegi.
Bangunannya terletak tepat di tengah jalan layang yang terdiri dari empat lajur, demikian laporan stasiun tv Guangdong. Pemilik rumahdiketahui memiliki nama belakang Liang. Dia tidak mau pindah karena rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah lokasinya tidak ideal.
Ia menambahkan, dirinya santai saja dengan konsekuensi yang dihadapinya kini. Liang juga tidak memikirkan dengan anggapan orang lain. "Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya dikutip dariDaily Mail.
Orang dalam mengatakan ke stasiun tv tadi, bahwa Nyonya Liang meminta empat apartemen dari pemerintah. Namun,dia hanya dijanjikan dua. Kemudian dalam wawancara lain yang direkam olehPear Video, Nyonya Liang mengklaim pemerintah menawarinya tempat tinggal pengganti di sebelah kamar mayat.
Menurutnya,itulah alasannya dia tak mau pindah. Pada Kamis (6/8/2020) pemerintah distrik Haizhu mengatakan, para pejabat menetapkan lahan di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada tahun 2010. Hal itu guna membangun jalan layang Haizhuyong Bridge, menurut laporan dariGuangzhou Daily.
Nyonya Liang adalah satu satunya orang yang masih tinggal di sana. Dulu, total ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di area itu. Semuanya sudah pindah pada September 2019 kecuali rumah Nyonya Liang, kata para pihak berwenang.
Pihak berwenang juga mengklaim telah menawari Nyonya Liang banyak pilihan apartemen serta skema kompensasi tunai. Namun,dia menolak semuanya. Mereka menambahkan, para insinyur sudah menghitung faktor keselamatan sebelum membangun jalan layang itu.
Sementara itu pemerintah berjanji untuk terus berkomunikasi dengan Nyonya Liang.