
VIRAL Warga Cimahi Bagikan Paket Sayuran di Pagar Rumah, Begini Reaksi Warga Lainnya
Seorang warga Cimahi, Jawa Barat, membagikan kisah inspiratifnya di tengah wabah corona (Covid 19). Untuk membantu sesama warga yang membutuhkan, wanita bernama Dwi Fitria Ambarina itu menghiasi pagarnya dengan paket sayuran. Dwimempersilakan setiap orang yang membutuhkan untuk mengambil persediaan sayuran yang ia siapkan.
Guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA Negeri 4 Cimahi itu mengatakan, para warga yang mengambil sayuran di rumahnya tampak begitu senang. "Terlihat juga begitu banyak mendoakan saya yang baik baik, doa yang tulus dari mereka," sambungnya. Dwi menceritakan, setiap kali pintu rumahnya terbuka, orang orang yang hendak mengambil sayuran biasanya akan meminta izin dulu padanya.
"Kalau mereka melihat pintu rumah saya sedang terbuka, biasanya sebelum ambil, mereka bilang dulu, izin mau ambil," kata dia. "Tapi kalau tertutup, biasanya mereka cuma bilang dari luar aja dan langsung ambil, terus bilang terima kasih juga dari luar," tambahnya. Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan rasa syukurnya karena semuasayuran yang ia gantungkan di pagar rumahnya selalu habis setiap harinya.
Bahkan, terkadang masih ada warga yang datang mencari sayuran saat stok sayuran yang Dwi sediakan sudah habis. Saat seperti itu, Dwi mengaku seringkali membuat paket sayuran dadakan. "Alhamdulillah habis terus," ungkap Dwi.
"Kadang setelah habis, masih ada yang lihat lihat ke rumah saya, terus bilang'yah, udah habis', jadi kadang saya bikin lagi paketan dadakan untuk yang kehabisan," sambungnya. Dwi mengungkapkan, aksinya ini mendapat respons positif dari para tetangganya. Bahkan, beberapa tetangga Dwi juga ikut mengambil paket sayuran yang ia sediakan.
"Tetangga sih pada support alhamdulillah. Ikut seneng juga," kata Dwi. "Ada juga tetangga yang ikut ambil. Saya sih silakan aja, berarti dia memang perlu," tambahnya. Menurut Dwi, dalam situasi pandemi seperti saat ini kita tidak benar benar tahu seperti apa kondisi perekonomian setiap orang.
Dwi mengatakan, dampak wabah Covid 19 ini berpangaruh pada setiap lapisan masyarakat. "Kita kan gak tau kondisinya seperti apa, walaupun rumahnya bagus, belum tentu sekarang kondisi ekonominya baik," kata Dwi. "Karena yang saya lihat, dampak dari wabah ini bukan hanya pada level bawah, tapi juga banyak menyentuh level menengah."
"Jadiorang orangyang punya motor atau mobil sekalipun, bisa jadi sedang kesusahan," sambungnya. Wanita yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Guru Bimbingan Konseling di SMAN 4 Cimahi itu menyebutkan pihaknya memang aktif di komunitas Sedekah Nasi Ramai Ramai (Senar). Dalam komunitas tersebut, Dwi biasa membagikan nasi boks untuk orang orang di pinggir jalan raya, entah untuk para tuna wisma, petugas kebersihan, pemulung, dan sebagainya.
Namun, semenjak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya, Dwi mengaku ruang geraknya sangat terbatas untuk dapat berbagi di luar rumah. Akhirnya, Dwi pun memiliki ide menggantungkan sayur sayuran di pagar rumahnya agar dapat membantu orang orang yang membutuhkan. "Saya putar otak, gimana caranya walau tetap di rumah tapi tetap bisa berbagi hal bermanfaat untuk yang lain."
Menurut Dwi, setiap harinya ia menyediakan sekitar 6 hingga 14 kantong plastik berisi sayuran. Jumlah tersebut tergantung pada stok yang ada. "Isinya macam macam, ganti ganti," kata Dwi.
"Kadang sayur aseman, lodehan, sop, dengan bumbu instannya. Ada juga beras, telur, kecap, mie instan, susu, toge, buncis, terong, dan lain lain," tambahnya. Dwi mengatakan, konsepnya, dalam satu plastik ia siapkan untuk satu masakan. Namun, terkadang ia menyediakan sesuai stok yang ada saja.
"Kadang kalau bahan yang ready bukan bahan untuk satu masakan, saya masukin aja apa yang ada," kata dia. Dwi menambahkan, dalam setiap kantongnya, ia juga memasukkan satu buah masker kain. Sementara itu, Dwi menceritakan, ia mendapatkan sayur sayuran tersebut dari belanja online.
"Untuk bahannya, saya belanja online. Jadi saya tulis mau beli apa aja, nanti dikirim ke rumah belanjaannya," terang Dwi. Dwi berharap, aksinya tersebut dapat membantu warga yang membutuhkan. Ia menuturkan tak ingin lagi mendengar ada warga yang meninggal dunia karena kelaparan.
Selain itu, Dwi pun berharap aksi ini dapat menginspirasi orang lain agar melakukan hal yang sama sehingga semakin banyak orang yang tertolong. "Harapan saya, semoga banyak warga yang bisa tertolong, jangan sampai ada lagi berita orang yang meninggal karena kelaparan," kata Dwi. "Semoga juga semakin banyak orang yang melakukan aksi aksi serupa di rumahnya atau daerahnya masing masing agar semakin masif gerakannya, semakin banyak yang tertolong."
"Karena banyak orang yang kesusahan tapi mungkin malu untuk meminta minta," sambungnya. Aksi Dwi Fitria Ambarina ini terungkap saat ia membagikan kisahnya melalui akun Facebook pribadinya, Minggu (26/4/2020). Tak sedikit warganet yang mengapresiasi aksi Dwi.
Kolom komentar unggahan Dwi pun dibanjiri oleh pujian dan doa doa baik untuknya. "Hai, msh semangat diem di rumahnya? Karena di area bandung, cimahi, kab bandung dsk sedang PSBB, jd tdk memungkinkan saya untuk keluar.
Tapi walau#dirumahajakita bisa tetap berbuat suatu yg bermanfaat. Jadilah bbrp hari ini saya bikin aja cantelan di pagar rumah. Isinya murah meriah aja, tapi bagi mrk yg membutuhkan, ini akan sangat berarti.
Bbrp hari lalu saya baca berita di banten ada warga yg meninggal krn selama 2 hari hanya minum air galon…. Karena beliau enggan/mungkin malu untuk meminta2. Jadi pastikan kita ambil peran dalam wabah ini, jgn sampai ada tetangga kita ada yg kelaparan atau terpaksa mencuri krn tdk punya beras 🙁
Yuk, coba hias pagar rumah kita masing masing yuk… Nanti boleh tag saya kalau ada yg ikut menghias pagarnya… Yuk berlomba lomba dalam kebaikan yuk yuk yuk…..
Coba deh rasain sensasi bahagianya pas#hiasanpagarkita sudah habis," tulis Dwi di akun Facebooknya, Minggu siang. Hingga Kamis (30/4/2020) pagi, unggahan tersebut telah disukai 25 ribu orang dan dibagikan 10 ribu kali.